Jumat, 02 November 2012

첫사랑

첫사랑 (cheom sarang)
初恋(chūliàn)
รักแรก (Rạk ræk)
hatsukoi
Premium Amore

What it's mean??

Semua kalimat itu berarti sama yaitu...

First Love .. Cinta Pertama ..

Semua orang pasti pernah merasakannya... 
 
Akhir-akhir ini entah drama, film ataupun novel yang sedang aku nikmati bercerita tentang atau ada hubungannya dengan cinta pertama. Dan kebanyakan cinta pertama itu bermula dari masa kanak-kanak dan remaja. Drama yang baru saja aku nonton beberapa waktu lalu Reply 1997 dan Operation Proposal, kalo drama ini mah Cinta Pertama banged, friends become lover, belum lagi drama I Miss You yang mau tayang.. wihh itu juga tentang 1st love tapi dikemas banyak konflik dan agak tragis. Kalo mau ngomongin First Love di Korea, wuihh kayaknya udah dari zaman dahulu kala itu tema di angkat baik lewat drama ataupun film. Kalo untuk film barat yaa mungkin ada, tapi jarang. Mungkin di Korea, First Love itu adalah hal yang tidak boleh dilupakan dan sangat precious makanya para Script Writer drama ataupun film Korea tidak pernah bosan mengambil tema First Love tapi ya itu tadi dikemasnya dengan genre macam-macam.

Salah satu contohnya film, drama, novel ataupun lagu yang berhubungan dengan 1st Love:

Reply 1997 dan Operation Proposal, mempunyai persamaan 2 orang yang sudah menjalin persahabatan sejak kecil, saking nyamannya sebuah persahabatan salah satu tidak menyadari jika sahabatnya sangat menyukainya, terus memberikan perhatian berlebih. Hal itu wajar sih, sahabat-yang-tidak-peka itu tidak menyadari perasaan sahabatnya yang menyukainya, karena sahabat-yang-tidak-peka itu selalu hidup bersama setiap hari sehingga menganggap semua perhatian yang diberikan hanyalah sebuah kewajiban dari seorang sahabat. Sampai akhirnya ada sebuah kejadian yang menyadarkan sahabat-yang-tidak-peka itu.
Kalo di Reply 1997, sahabat-yang-tidak-peka itu menyadari kalo sahabat terbaiknya mulai menjauh darinya ketika sahabat-yang-tidak-peka itu jadian dengan orang lain. Sahabat-yang-tidak-peka itu mulai merasa kehilangan dan meminta penjelasan sehingga terkuaklah semua perasaan itu. Setelah itu keduanya sempat berpisah hingga 6 tahun. Selama 6 tahun itu pulalah sahabat-yang-tidak-peka itu menyadari bahwa ternyata ia juga mempunyai perasaan yang sama pada sahabatnya, dan mulai berusaha menggapai cinta sahabatnya itu, beruntung karena sahabatnya memiliki perasaan terdalam dan tak terganti untuk sahabat-yang-tidak-peka itu.

Sedangkan Operation Proposal ini sedikit lebih tragis, 2 orang bersahabat sejak kecil, kemudian sahabat perempuan masa kecilnya menikah dengan orang lain, dan ketika itu juga sahabat pria menyadari bahwa dia menyukai sahabat perempuannya ini. Ketika sedang meratapi kesedihannya, sahabat pria mengetahui bahwa sahabat perempuannya ini sudah menyukainya sejak SMP, hal itu semakin menambah penyesalan sahabat pria. Sahabat pria beruntung karena dia di kasih kesempatan untuk memperbaiki masa lalunya, disinilah sahabat pria mengetahui bahwa ternyata sahabat perempuannya ini sangat perhatian dan banyak memberikan kode padanya. Saat sahabat pria ini berusaha memperbaiki masa lalu, maka ada beberapa hal yang akan berubah di masa depan.

Introduction to Architecture, film ini tentang cinta pertama yang manis. Ini juga bisa disebut cinta pada pandangan pertama bagi si cowok. Pertemuan pertama berada di kelas pengantar arsitektur dan si cowok langsung terpesona pada si gadis. Bulir-bulir cinta terus mekar di hati keduanya, namun karena suatu kesalahpahaman keduanya berpisah sebelum masing-masing menyatakan perasaannya. 10 tahun kemudian mereka bertemu kembali. Namun keduanya telah memiliki kehidupan pribadi, terutama untuk si pria yang telah bertunangan dan berencana menikah. Keduanya sama-sama masih terbuai dengan kenangan masa lalu yang sebenarnya belum usai, keduanya juga masih menyimpan barang kenangan. Akhirnya keduanya pun saling mengakui perasaan masing-masing. Bahwa bagi pria ataupun wanitanya adalah sama-sama menjadi cinta pertama. Tapi bagi keduanya sepakat bahwa kisah mereka ini hanya menjadi masa lalu dan juga sepakat untuk terus melanjutkan kehidupannya sendiri-sendiri.

A Gentleman's Dignity, kisah cinta pertama terjadi pada pasangan beda umur 20 tahun ini. Meahri yang berumur 26 tahun jatuh cinta setengah mati pada seorang pria yang lebih tua 20 tahun darinya, yang juga seumuran dengan kakakknya. Dari masih anak ingusan, Meahri udah kesengesem berat dan ingin menikahi sahabat kakaknya itu. Berusaha mati-matian dan jatuh bangun dilakukan Meahri untuk mengejar pasangan jiwanya ini yang kebetulan adalah seorang duda. Tantangan didapat dari mana saja, termasuk dari sang kakak kandung yang berusaha untuk memisahkan adiknya dengan pria ini. Apa kau tau bagaimana perasaan seorang pria dewasa berumur 42 tahun yang telah kesepian selama 7 tahun kemudian di buai oleh seluruh perhatian dan kemanjaan seorang wanita muda dan cantik. Terpesona? sudah pasti. Pria dewasa ini sebenarnya mati-matian mengubur perasaannya untuk Meahri, walaupun perasaannya itu terus tumbuh subur. Kematangan berpikir dengan mempertimbangkan secara matang akhirnya menyingkirkan egonya selama ini. Pria dewasa ini berjuang mendapatkan kebahagiaannya dengan seorang wanita yang telah menangis dan selalu menunggu selama 20 tahun untuk dirinya.

Film Thailand yang berjudul A Little Thing Called Love benar-benar menggambarkan secara jelas dan nyata bagaimana dan apa rasanya jatuh cinta untuk pertama kalinya dan terpesona dengan sang kakak kelas yang ganteng. Berbagai cara dilakukan si cewek untuk mendapatkan perhatian si kakak kelas ganteng ini. Karena kesalahpahaman juga lah keduanya berpisah, padahal sudah jelas bahwa ternyata kakak kelas yang ganteng ini menyukai si cewek tersebut bahkan sudah menyukainya sejak si cewek lagi berusaha mengejar-ngejar dirinya. Well, walopun berpuluh-puluh tahun berlalu, ternyata keduanya sama-sama menjaga cinta itu untuk terus abadi.

Sebuah novel metropop yang baru saya baca berjudul Crash Into You, juga bercerita tentang anak yang berusia 10 tahun yang sangat intens mengganggu temen perempuannya. Beribu cara dia pakai untuk terus mendapat perhatian teman perempuan ini dengan cara mengusilinya. Masa kecil penuh kegengsian pun terjadi. Keduanya pun terpisah gara-gara sebuah masalah sepele gara-gara perihal gengsi. Si anak lelaki pergi membawa rasa bersalah dan si anak perempuan pergi membawa kebencian terdalam pada anak laki-laki tersebut. 20 tahun berlalu, si lelaki ini secara kebetulan bertemu dengan si perempuan. Bagi si lelaki itu adalah sebuah keajaiban namun bagi si perempuan adalah sebuah musibah. Si lelaki berusaha mati-matian dengan berbagai cara mengubah kebencian si perempuan, kalo bisa membuat rasa benci itu menjadi rasa cinta. Berhasilkah? Yapp tentu apalagi jika caranya ekstrim. Hehehehehehe.

Sedangkan untuk lagu?? Hemmm apayaaa....
Oh iyaaa...
Utada Hikaru - First Love
Adele - First Love
IU & Na Yoon Kwon - It's First Love
Juniel - Illa Illa
Lee Yoon Ji - First Love
Busker busker - First Love
Kilgu - First Love
Donghae - First Love
Yong Hwa - Banmal Song

Kebanyakan judulnya 1st love....

Sebagai korban nonton film, ada beberapa yang aku tangkap mengenai First Love ini.
Saat kalian untuk pertama kali menyukai seseorang hingga tak terkira, ingin terus melihatnya dengan cara apapun, tidak mau jauh darinya, selalu bersemangat untuk bertemu dengannya, yang akhirnya kalian sangat ingin memilikinya, hemm mungkin saja itulah saat anda mengalami First Love.
Yang namanya First Love itu ada yang berhasil, kemudian pas jadi eh malah putus, ada yang memang benar-benar tidak sukses, ada yang merasa tersakiti juga mungkin karena ditolak atau alasan lain, ada yang akhirnya membuang cinta pertama saking tragisnya, tapi sebagian besar orang-orang menjadikan cinta pertama sebagai sebuah kenangan bagian dari masa lalu.

Memang sih first love itu terjadi (kebanyakan) pada masa-masa anak-anak hingga remaja, jadinya banyak yang tidak sukses, mungkin karena terlalu malu untuk mengungkapkan.

Seperti Quote dari Reply 1997: "Tidak semua orang sukses dengan cinta pertamanya, itulah mengapa orang enggan mengingatnya".

Ada beberapa question seputar 1st love nih...

#Apa first love itu sama dengan cinta monyet??
Hemmm..
Kalo itu terjadi pada masa anak-anak mungkin iyaaa... tapi kalo udah remaja kayaknya jarang deh, karena cinta monyet itu cuman maen-maen, pindah-pindah seperti monyet. Ga pernah serius. Ehh tapi bisa juga loh cinta pertama berawal dari cinta monyet, saat si monyet lagi pindah-pindah eh dia nyangkut dengan kuat di sebuah pohon, dia mulai betah dan tidak mau pindah-pindah lagi. Tapi yaa tetap aja namanya monyet pasti bakal terus gelayutan dari 1 pohon ke pohon lainnya.

#Apa pacar pertama itu adalah cinta pertama??

Bisa jadi. Saat kita mencintai seseorang untuk pertama kali pastinya kita ingin mendapatkannya kan, nah saat kita berani mengungkapkan dan kita jadian dengannya udah pasti kalian sukses dengan cinta pertama kalian. Tapi apakah cinta pertama itu pacar pertama? Itu belum tentu. Memang sih kita pasti menginginkan cinta pertama jadi pacar pertama kita, tapi kalo ternyata gayungnya tidak bersambut, yaa mau gimana lagi. Atau mungkin karena kita tidak berani mengungkapkan sehingga cinta pertama kita lepas begitu saja, meninggalkan sejuta penyesalan pada diri kita.

#Jadi lebih baik mana jadi pacar pertama atau cinta pertama?

Sama-sama baik kok. Keduanya masing-masing akan meninggalkan kenangan. Baik kenangan menyakitkan ataupun kenangan indah. Namun alangkah baiknya jika pacar pertama itu yaa cinta pertama, atau cinta pertama menjadi pacar pertama. Akan lebih berkesan tentunya.

#Apakah cinta pada pandangan pertama adalah bagian dari cinta pertama?

Yaa ada yang terjadi seperti itu. 
Ada mungkin beberapa yang mengalami cinta pertama karena terpesona pada pandangan pertama yaa seperti pada film Introduction Architecture itu.
Tapi ada juga cinta pertama yang di mulai secara tiba-tiba yaa itu seperti little friend being lover, atau saling memusuhi awalnya.
Love at 1st fight juga bisa terjadi pada cinta keberapa saja, tidak hanya cinta pertama.

Waduuhh gara-gara membahas tentang 1st love, saya langsung sedikit banyak memutar otak saya kembali, mencoba mengilas-balik ke beberapa tahun yang lalu. Apakah saya pernah mengalami cinta pertama? Kalo iya kapan? dan saya termasuk ke dalam kategori 1st love seperti apa?

Hemmm...

Saya mulai dari usia saya menginjak 5 tahun. Kindergaten Time!
Hemm zaman ini saya masih polos banged...nged.. semua dianggap sama, hanya teman main. Saya ingat obsesi saya pas TK, harus jadi Mayoret. Saya juga ingat gara-gara seorang guru TK, saya masih sering salah menyebutkan mana warna yang Muda dan warna yang Tua. Damn. Tapi saya ga buta warna loh yaa.
Sebelum masa-masa TK, saya mempunyai teman masa kecil, dia laki-laki, dia sekitar 1-2 tahun di atas saya, kata mama saya, saya dulu tuh deket banged sama dia, intens banged, kemana-mana selalu bersama, bahkan pas saya melihat foto-foto masa kecil dengan dia ternyata oh ternyata pose-pose saya sangat memalukan. Tapi aneh yaa saya ga suka sama dia. Ya iyalaa lw berdua masih ingusan pas itu. Keluarganya keburu pindah hingga kita tidak pernah bertemu semenjak saya duduk di bangku TK hingga sekarang.

Elementary Time!
Nah ini nih, saya sering mengalami namanya ke-ge-er-an di masa-masa ini. Siswa laki-laki yang mengganggu saya, saya anggap dia suka sama saya dan Ngefans dengan saya. Yang baik sama saya juga saya anggap dia suka saya. Ahh saya benar-benar menjadi ratu GR. Hahahahaha. Padahal waktu SD saya memang paling sering dikerjain. Shit. Soalnya saya cengeng..Ada sih suka taman sebangku, tapi besoknya saya suka ketua kelas, terus besoknya, suka sama teman kakak saya. Ahhh conclusion, That's called Monkey Love!

JHS era!
Masa terberat saya, saya harus tinggal jauh dari orang tua dan menyesuaikan kehidupan di Jogja. Masa ini saya hanya memikirkan bagaimana agar saya bisa mempunyai teman banyak dan diterima oleh orang Jogja (saya masih kasar pas saat itu). Pada masa ini juga, banyak zaman-zamannya tembak-menembak, di tembak kakak atau adek kelas tapi yaa itu cuman untuk menjadi kakak adekkan dan ini dilakukan oleh siswa perempuan (ya iyalah sekolah saya kan cewe smua). Biasanya kalo itu kakak kelas yang cantik, kaya dan tenar apalagi mempunyai sebuah geng, para adek kelas pun senang hati punya kakak2an seperti dia. Saya sendiri malah pernah jadi rebutan kakak kelas yang nembak saya jadi adekknya, dan walhasil saya tolak semua, dan akibatnya saya jadi dibenci dan dibilang sombong. Heuh! aneh.
Tapi sebenarnya di masa-masa ini juga saya lagi centil-centilnya karena di ajarin make up sama temen buat nge-gebet anak SMA sebelah. Hedeehhh. Berapa kalipun tebar pesona ga bakal dilirik. Ya iyaalah masih rok biru. Di masa ini juga saya punya kebiasaan kopi darat (korban chatting) hingga awal SMA, tapi anehnya ga pernah ada yang nyantol, baik saya ataupun pria-pria itu. Yaa mungkin alasan rok biru itulah yang masih di anggap terlalu anak-anak (padahal saya sering bo'ong bilang saya umur 17) hehehee.

It's time for nostalgia. SHS Time! Oh i love it!
Okee bagian ini saya benar-benar curhat loh yaaaa...jadinya bakalan panjang...

Kayaknya saya ngalamin cinta pertama di zaman ini deh.
Tapi saya bingung.
Kenapa??
Karena pas di tahun pertama ini saya suka sama 2 orang di waktu bersamaan.
Yang satu adalah senior di kelas XII dan yang satu adalah teman sekelas di kelas X. Saya masih ingat betapa memalukannya saya pada masa itu. Sebenarnya 2 orang itu menarik perhatian saya karena masa MOS. Si kaka kelas itu yang kebetulan masuk dalam jajaran seksi keamanan lagi mondar-mandir di dekat barisan saya, entah kenapa saya langsung terpikat padanya, aura dia sebagai senior benar-benar wah banged. Dan ternyata bukan cuman saya yang terpikat, tapi semua siswa baru dan pastinya cewek. Tapi nih yaa si kaka ini keliatan kayak orang baik dan alim, mungkin karena jenggot tipisnya itu kali ya. Tapi biarinlah itu ga menutup saya untuk mengagguminya. Kemudian si satunya lagi ini adalah temen sekelas saya, dia baris di belakang, dia tinggi sih.

Apa kalian mau tau seperti apa deskripsi saya untuk mereka berdua?

Si kakak kelas ini tinggi, putih, terlihat alim dan pastinya ganteng. Perfect.
Dan si temen saya ini cute banged, wajahnya innocent banged, terus matanya ituloh cerah, hitam berbinar-binar. Sekali lihat pun saya udah terpikat. Walopun sebenarnya temen saya itu terlihat cupu dengan rambut belah tengahnya hingga disangka wong ndeso. Tapi di mata saya dia ituh cute, terutama sparkling eyesnya.
Dan mereka berdua sama-sama mempunyai nama dengan 2 huruf awal yaitu CA

Mau tau seperti apa rasa suka saya sama mereka pada masa itu?

Untuk senior yang ganteng ini, saya ingat pas seluruh siswa baru harus dan wajib mendapat TTD ketua Osis dan ketua IRM, eh saya malah bersemangat memburu si kaka walopun dia larinya cepet banged, udah gitu masih harus dikerjain pula. Untung aja yang dikerjain bukan cuman saya, ada siswa lainnya juga. Tapi masa bodo yang penting di buku Mos saya ada tanda tangan dia!

Saya suka sekali kalo tiba-tiba ada guru apapun pelajarannya yang mengadakan kelas di ruang Multimedia. Ruang multimedia berada di pojok lantai 3, yang gedungnya bersebelahan persis dengan gedung kelas XII, jadi tiap mau masuk ataupun kelar pelajaran di Multimedia, saya selalu menyempatkan diri untuk sekedar bolak-balik di kamar mandi ujung lorong demi melewati kelas dan melihat si kaka yang lagi serius belajar. Saat pintu kelasnya ditutup pun saya berusaha mengintip di jendela (walaupun jendelanya tinggi sehingga saya harus melompat-lompat) untuk melihat aktivitasnya.

Kebetulan jam olahraga si kaka adalah jam kedua, dimana jam kedua itu akan memakai waktu istirahat umum. Kebayang kan selama 15 menit istirahat, saya duduk manis di bawah pohon ketapang di pinggir lapangan sambil makan roti pizza dan susu indomilk stroberi terus liyatin dia olahraga. Itu terus akan terjadi apabila kelasnya tetap berolahraga di sekolah. (Pelajaran olahraga di sekolah kadang menggunakan lapangan mandala krida untuk beraktivitas).

Motor dia motor gede kalo gasalah, soalnya dia kadang juga bawa motor bebek. Tau ga demi liyat si kaka saat pulang sekolah, setengah jam sebelum latihan Pabhama saya selalu nangkring di kantin belakang yang berhubungan dengan tempat parkir. Ngajak temen untuk makan, padahal motif sebenarnya untuk si kaka.

Saya masuk eskul PABHAMA (Seperti Pasukan Baris Berbaris gitu deh) dan si kaka kelas ini juga ada di eskul itu. Karena dia tinggi, dia dapet baris yang paling depan. Jadi saya mudah untuk memantau dia saat latihan bareng. Tapi saya ikut eskul itu bukan karena dia loh. Karena eskul ini emang yang paling bergengsi di sekolah saya, sering banged lomba terus pulang bawa piala, dan memang untuk seleksi masuknya aja susah bukan main. Harus berkorban banyak karena bisa dipastikan wajah menjadi belang ataupun parahnya gosong akibat kerap melawan matahari, bukan cuman wajah tapi waktu juga. Menjelang lomba latihan kita bisa diforsir (ga heran deh juara terus, hahahaha). Kalo pas lomba, dan belum giliran peleton saya masuk, saya suka mengikuti peleton si kaka yang lagi beraksi di setiap posnya. Saya suka saat dia terlihat serius, sorot matanya tajam dan angkuh. Keren. Tapi karena dia udah kelas XII, porsi latihan dan turun lomba semakin berkurang, dan itu ga buat si kaka menjadi pasif di eskul, dia malah sering nongkrong sepulang sekolah buat liyat junior-juniornya ini berlatih, dan kadang sesekali dia ikut mengajar. Saya mah seneng-seneng aja.

Di sini saya mulai berani sekaligus pengecut manakala saya mencoba untuk berinteraksi dengan dia tanpa ingin identitas saya terbongkar. Saya sering banged titip salam buat si kaka sama embak-embak Koperasi yang mengenal dia, saya bilang gini "mbak.. ntar kalo ada mas CA tolong salam yaaa, kalo dia tanya siapa jawab aja Ada Deh, salam balik ga nih mas? tapi jangan nyebutin nama saya yaa mbak". Begitu pesan saya.
Si embak cuman manggut-manggut tersenyum, mungkin saja di pikirannya menganggap saya benar-benar childish. Emang.
Ada nih beberapa temen Pabhama yang juga tahu saya suka sama si kaka, dan kebetulan deket ama si kaka sering menggoda saya dengan acara titip-titip salam itu, "Mas Ca... kamu dapet salam loh dari anak Pabhama" begitu kata teman saya. Saya pun sering melting kalo dari jauh dia bilang, "Iyadeh salam balik untuk temen kamu"
Tapi ternyata anak Pabhama yang suka sama dia ga cuman saya, tapi banyaakk banged dan ternyata yang salam untuk dia ga hanya dari saya. Wew.

Saya pernah tidak mencuci sarung tangan saya berbulan-bulan, karena si kaka bersalaman dengan saya saat mengucapkan selamat pada saya karena telah menjadi keluarga besar Pabhama. Pas si kaka senyum, senyumnya nenangin banged, serasa mau terbanggg. Tapi ternyata setelah saya, dia senyum juga sama yang lainnya. Tapi kayaknya gada yang se-crazy saya deh sampai tuh sarung tangan ga di cuci berbulan-bulan, padahal tuh sarung tangan aktif di pakai saat lomba, kebayang kan kayak apa tuh baunya sarung tangan, pas benar-benar kucel super lecek bau tengik baru deh saya mencucinya.

Dan bagaimana untuk si temen saya satu ini?
Dia itu cupu banged pas awal. Pu-cu-pu deh. Rambutnya hitam belah tengah. Tapi cuman saya yang bilang kalo dia itu CUTE banged, saya bilang bahwa saya terpesona dengan sparkling eyesnya dan teman-teman akrab saya hanya melengos. Apa coba komentar teman-teman saya: "Dia ituu ndesoo luuss" "Tampangnya kucel gitu" "Liyat itu loh belah tengahnya ga kuatin" "Ih cute darimananya sih, mata lw belekan" "Sparkling gimana, biasa aja deh kayaknya" "udah cupu gitu, kurus pula" Begitulah komentarnya. Pedes kan.

Saya mengingat sebuah kejadian yang membuat saya harus merazia tasnya diam-diam. Saat kelas X di penghujung semester 2 selalu di adakan tes psikotes untuk membuat keyakinan para siswa kelas X agar tidak salah memilih jurusan saat naik kelas XI. Hasil tes saya jelas tercetak IPS. Tapi anehnya saya maksa masuk kelas IPA karena teman-teman akrab saya pada masuk ipa. Walhasil, saya kedodoran di science class. Okee lupakan ini.
Saya kemudian penasaran bagaimana hasil tes teman saya yang cute ini. Saya penasaran dengan hasilnya, apalagi mengingat kebiasaan bolosnya yang parah. Tapi susah bo untuk cari tahu, karena si temen saya ini saya perhatikan setelah mendapat hasil tes langsung di masukkan ke dalam tas tanpa di kasih tahu ke siapa-siapa. Dengan rasa penasaran tingkat akut, saya pun mengajak salah satu teman saya untuk kabur sebentar dari kelas Olahraga di lapangan untuk segera ke kelas. Yaa apalagi alasannya, I'am so curious.
Diam-diam saya masuk ke kelas saya yang kosong melompong dan segera menuju tempat duduknya dan membuka tasnya. Apa coba reaksi saya saat lihat hasilnya, "Ya ampun Rhee, astaga dia masuk IPA loh", "Eh coba deh liat grafiknya ini, wohh tinggi banged", "Ga nyangka yaa dia cerdas, tapi sayang pemalas sih orangnya". Saat itu juga saya mendapat durian jatuh, karena saya tidak menyadari kalo ternyata di lembar hasil tes itu terdapat tanggal lahir siswa, "Rhe..... dia libra", "Yampuun Rhee aku tau tanggal lahir dia akhirnya". Teman saya yang bernama Rhe, itu hanya tersenyum melihat tingkah saya.

Kejutan terjadi. Teman-teman saya langung bereaksi keras saat melihat Dia masuk ke dalam kelas dengan penampilan baru. Apa? New hair!! Dia potong rambutnya menjadi pendek hampir cepak. Apa komentar teman saya: "Iyaa luss dia cute ternyata", "Nah coba gitu deh dari dulu", "Kamu ga belekan kok lus", "Iya kalo rambutnya gitu matanya jadi bersinar-sinar gitu". Wew. Sedangkan reaksi saya hanya terjadi di dalam hati: Ya Allah dia cute banged, tambah cute, sparkling eyes and innocent facenya. OMG. Kalo hati saya bisa gerak, mungkin dia lagi loncat-loncat kegirangan.

Saya pernah diam-diam mencoba memotret dirinya dari jauh, tapi hasilnya buram. Iyalahh zaman SMA kamera canggih mungkin sekitar 3,2 - 4 MP pas di zoom pun pasti akan pecah. Akhirnya saya terpaksa meminta bantuan seorang teman akrabnya. Dengan bayaran sebuah kaleng pilox, dan merelakan hape saya di bawa selama istirahat, saya menanti hasilnya. Huwaa... kok cuman 4? Itulah reaksi saya pas lihat hasilnya. Teman saya jawab: "Dia ga mau di foto sendiri Lus, itu sudah mending ada dia yang mau difoto jarak dekat". 2 foto bareng-bareng dengan teman-temannya, dan 2 foto lagi close-up wajahnya. Sedikit lega sih. Apalagi di foto itu Dia cerah banged, dia sedang tersenyum.
Pulang sekolah, saya pun mencetak foto tersebut. 2. Yang satu di taruh di album foto, dan yang satunya saya jadikan pembatas buku novel yang lagi saya baca.
Iyaasih saya punya banyak foto dia, tapi hampir semuanya bareng sama temen-temen sekelas. Dia pun cuman berpose sekedarnya.

Jarak bangku kami 4 baris kesamping, dari depan dia ada baris ketiga dan saya ada di baris kedua. Saya selalu menengok ke arah kanan. Melihat dia diam-diam yang ternyata sedang pelor. Mencoba mencari perhatian dia. Selalu grogi kalo harus berbicara dengan dia. Saya begitu gembira ketika mendapat buku dia untuk dikoreksi. Senang bukan main saat dia meminjam buku lagu milik saya. Bodoh bagi saya karena rasa grogi itu jauh lebih besar daripada keberanian saya untuk mencoba dekat dengan dia. Karena saya lihat dia fine-fine aja berteman dengan perempuan. Tapi saya yang ga fine. Gimana mau dekat, kalo jantung saya sering mau copot kalo deket dia.

Dan sekarang yang manakah cinta pertama saya???
Kalo kata temen-temen saya, "Kamu tuh cuman kagum dan terpesona sama si kaka kelas itu walopun kamu kadang gila juga sih ampe segitunya, dan kalo sama si cute itu kamu bahkan lebih gila lagi". 
Iyakah?
Tapi yang saya rasakan waktu itu adalah kalo saya mau memiliki mereka berdua. Kalo disuruh milih pun pasti ga akan bisa. Sama-sama imbang. Satu ganteng dan yang satu cute. Hehehhehe.

Apa hasilnya akibat semua kebodohan saya yang terlalu pengecut?
Cinta Pertama saya berujung kandas, gagal, dan tak pernah sukses karena tak pernah terungkap. Saya terlalu takut, malu dan grogi. Hanya bisa berbicara lantang dengan tembok, guling dan cermin.

Saya pun ingat kalo saya tidak pernah berinteraksi akrab sama si kaka kelas. Kelas dia jauh di lantai 3, sedangkan saya di gedung seberangnya. Pertemuan kami jauh lebih sedikit. Dan juga dia itu kelas XII dan saya masih kelas X. Dia ganteng, banyak yang suka. Saya tidak percaya diri. Saya takut untuk sekedar berbasa-basi dengannya. Hanya bisa melontarkan senyum. Dia pun lulus. I never meet him after that.

Untuk si teman yang cute ini, banyak banged sakit hatinya, salah satu terbesar bahwa dia memang tidak ada perasaan sama saya. SEDIH :( 
Kalo kata temen saya, "Gimana dia mau tahu, kalo kamu ga pernah bilang", terus saya jawab, "Lah yang aku tunjukin selama ini, masa dia ga nyadar sih, banyak kok temen sekelas yang nyadar aku suka sama dia", temen saya jawab lagi, "Iya semua pada nyadar, kecuali Dia!"
Saya juga ingat gimana saya uring-uringan saat dia nembak anak kelas sebelah, dan akhirnya diterima. Belum selesei uring2nya, saya lihat dia asyik berpacaran di lorong kelas saat jam istirahat.
Kekecewaan terbesar saya adalah dia tidak mau berubah walopun sering kena tegur guru BP melihat dia yang sering bolos dan gabung di sebuah geng yang kerap kali tawuran. Dan hasilnya terbukti, karena poin-poin pelanggaran dia yang menumpuk dan pelajaran yang sering ia lewati membuat dia menerima akibatnya. He must stay one year again in this grade. Yang membuat saya menyesal adalah kenapa saya tidak menyalurkan rasa suka saya menjadi sebuah perhatian agar dia kembali konsen pada pelajarannya.

Saat saya enjoy di kelas 2, pertengahan tahun dia akhirnya pindah sekolah. Kalo kata beberapa teman saya sih dia melanjutkannya dengan home schooling. Saya pun tidak pernah bertemu dengannya lagi, walopun teman saya pada bilang kalo Dia masih sering nongkrong di warung dekat sekolah.
Saya meyakini kalo saya sudah tidak menyukainya lagi. Namun ternyata salah, sore hari di tahun terakhir, setelah kelar praktikum biologi, saya lari beringasan ke bawah pas teman saya bilang kalo Dia ada di lapangan. Liat dia lagi itu rasanya masih sama. Deg-degan. Kayak disengat listrik pas dia senyum dan nyapa, "Hai Lusi". 
Dan saya langsung anjlok pas tau alasan dia kesekolah karena dia mau jemput pacarnya yang baru, yang kebetulan adek kelas di kelas XI. Ckckckck.
Untungnya saya tidak sampai sakit hati berlarut-larut gara2 hal itu, karena di tahun terakhir, virus BroNis sedang melanda diri saya. Hahahahaha. Mendapat penghiburan baru.

Okeee kayaknya kalian sudah bisa menyimpulkan deh yang mana cinta pertama saya.
Ketika menulis bagiannya, entah kenapa saya cengengesan sendiri mengingatnya
Ahh konyol banged.

Walopun cinta pertama saya tragis banged tapi saya masih mengenang dirinya sampai sekarang loh yaitu dengan memakai 2 huruf nama awalnya dan digabung dengan 2 huruf awal nama saya menjadi Nick Name saya yaitu LuCha. Dan nama itu masih di gunakan sama teman-teman akrab saya untuk memanggil saya sampai sekarang. "Ca", "Ca", "Luca", dengan panggilan itu saya selalu ingat padanya. Ingat masa-masa saya saat SMA.
Saya sebenarnya punya akun fb si kaka kelas dan si dia yang cute, si kaka kelas ini sekarang sudah kerja, He's a teacher. Elementary school teacher. He's love kid. And he in a relationship now.
Sedangkan temen saya yang cute ini, tidak menuliskan apa-apa di biografinya. Dari profil picturenya terlihat dia sangat asyik berkutat di depan sebuah komputer. Still cute.
Saya tidak pernah mencoba men-stalk mereka setelah melihat bagaimana mereka sekarang.
Mereka semua bagian dari masa lalu saya. 
Dan juga saya sekarang sudah malas berkecimpung di facebook. Saya masih menikmati dunia Twitter.

Cinta pertama itu memang manis, indah saat kita mengalaminya.. tapi sakit saat berakhir...

Beruntunglah anda-anda yang masih bersama dengan cinta pertama anda sampai sekarang...
First...last...and forever... keep that relationship guys!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar